Selasa, 28 Februari 2017

sahabatku



Awal cerita aku baru saja masuk ke sekolah baru yang bernama SMP N 1 Cibatu. Waktu itu aku masih belum mengenal sama sekali semua orang. Awalnya aku mengenal satu persatu orang dan sampai akhirnya aku mengenal Rama dia yang selalu menyiksaku yang selalu  bermain dengan ku. Sampai tidak tau kalau kami sedekat itu saat awal masuk sekolah. Hari demi hari berlalu aku selalu bermain dengan nya bahkan saat ada guru pelajaran masuk aku dan dia selalu mendengarkan  musik berdua dan duduk di pojok kelas. Aku sangat senang karena memiliki teman sekaligus Dari balik pintu terdengar suara rama berteriak "mauuuuuuu". namun dengan sepontan makanan yang aku sedang makan langsung aku masukan semuannya kedalam mulutku. Dan entah kenapa rama mulai memusuhiku bahkan tidak pernah mendengarkanku dan melihatku. Aku selalu bertanya kalau dia marah kepadaku tapi jawabannya selalu saja tidak. tetapi aku tau kalu dia memusuhiku dan mulai menjauhiku. aku sudah mencoba berbagi cara untuk bisa baikan lagi dengan dia tapi hasilnya nihil. usaha ku selama ini sia sia. Ada yang mengatakan kalau aku juga sama seperti dia,kalau aku sama egoisnya tapi aku selalu membantahnya dan tidak mau mendengarkan kata kata mereka. aku sudah mulai lelah untuk terus berusaha dan berjuang tanpa ada kepastian dan aku mulai bosan dengan sikapnya itu.

Dua tahun berlalu,tepatnya saat aku mulai naik kekelas 9. sikapnya sama seperti dulu selalu memalingkan matanya kepadaku. Aku tetap diam dan mulai berusaha lagi karena aku mulai bosan dengan sikapnnya kepadaku. Tapi sikapnya seperti dulu. Akan tetapi suatu hari dia mulai mengobrol dengan ku lagi entah ada angin dariman dia mulai akrab lagi dengan ku. Aku bersyukur karena dia mulai baik lagi kepadaku. Hari demi hari kita lewati kenangan masalalu mulai terlahir kermbali aku dan dia selalu bersama dan bercanda tawa seperti dulu lagi.

itulah kisahnyata ku yang aku jalani dan lewati sendiri. Mungkin pendek tapi kisah ini sangat berarti bagiku dan sangat ku kenang sampai kini.

 

Curhatan kami



Kita mungkin memiliki 10.000 temantapi hanaya ada 1 yang setia yaitu sahabat.

 kita mungkin tidak menyadari bahwa
sosok sahabat yang kita inginkan ada disekitar kita
menunggu pengakuannnya

Jangan pernah kau berubah meskipun dunia telah berubah
karena kau selalu yang terindah

 Menyerah bukan berarti kita kalah,
mungkin dengan kita menyerah ada kebahagiaan dibaliknya

 Tersiksa demi mendapatkan kebahagian itu lebih baik,
dari pada mendapatkannya dengan mencuri kebahagiaan orang lain




Kalo emang mau ngejauhin ya jauhin,jangan buat orang lain keliatan bodoh.
Karena bodoh nya itu lantaran kamu yg ngasih harapan palsu sama dia

 Ada saat nya kita merasa kecewa,sedih,sakit,dan dihianati oleh seseorang tapi kita masih tetap tersenyum,lantaran orang yg sudah melakukan itu ialah orang yg sangat kau sayangi

 Meskipun begitu dia yg hanya bisa memberikan ku semua kebahagiaan itu

 Dia yg hanya datang pada saat butuhnya saja yg hanya bisa membuat sedih saja,apakah dia pantas disebut "teman"????

 Tidak ada seorang pun 🙅yang bisa menghentikan rasa sayang ini kepadamu

 Melihat mu tersenyum itu sudah cukup bagiku

 Ketidak berdayaan ku ini membuat mu menjauh

Aku akan pergi dan tak akan kembali
jika itu yang kau inginkan

 Sahabat yang selalu ada disamping kita,suka dan duka
dilewati bersama itulah sahabat yang aku inginkan



Sinopsis Healer

Healer Episode 20 - 2 (Final)

Sinopsis Healer Episode 20 – 2


Karena Moon Shik sudah seperti itu dan tak bisa dimintai tolong, maka Jung Hoo pun minta tolong pada Sekretaris Oh. Tapi minta tolong dengan ancaman handphone Sekretaris Oh yang dulu pernah ia sita. Rupanya nomor telepon yang disimpan oleh Sekretaris Oh itu menarik. Hhmm.. kira-kira nomor apa, ya yang membuat Sekretaris Oh terbelalak panik dan berusaha merebut handphone itu.

Dengan mudah Sekretaris Oh meraih handphone itu, tapi itu karena Jung Hoo membiarkannya, agar ia diam-diam bisa menaruh recorder ke saku jas Sekretaris Oh.



Jung Hoo ingin bertemu dengan Tetua yang mulanya ditolak oleh Sekretaris Oh. Tapi ia diantarkan ke bar setelah Jung Hoo menunjukkan alamat paket dari Rusia itu. Setibanya di bar, Jung Hoo digeledah dulu sebelum bertemu Tetua. Semua alat komunikasi ia serahkan, kecuali handphone putih yang katanya adalah barang yang ditunggu-tunggu oleh si orang tua itu.


Jung Hoo dipersilakan menemui Tetua. Tapi sebelumnya, Jung Hoo mencengkeram jas Sekretaris Oh membuat pria itu ketakutan. Saking takutnya, Sekretaris Oh tak menyadari kalau tangan Jung Hoo masuk ke saku jasnya dan mengambil kembali alat perekam. Tak lupa Jung Hoo menarik dasi Sekretaris Oh hingga berantakan. Haha.. tau kalau si sekre ini OCD, iseng banget si Jung Hoo ini.


Tetua heran melihat Jung Hoo sangat marah melihat Sekretaris Oh. Sambil melirik tajam pada sekretaris Oh yang sibuk memperbaiki letak dasinya, Jung Hoo menjawab kalau ia selalu marah melihat si sekre baik-baik saja padahal telah membunuh gurunya. Diam-diam ia menempelkan recorder di bawah meja bar.


Tetua ingin tahu apa isi paket yang dikirimkan untuk Moon Ho itu. Tapi Jung Hoo minta agar ia dicabut dari daftar buronan lebih dulu. Ia mengacungkan handphone yang ia katakan sebagai isi paket itu dan isinya hanya sebuah video klip warga satu desa terkapar dan muntah-muntah.

Tetua berkata kalau Jung Hoo bekerja untuknya, tak akan ada seorangpun yang bisa menyentuh Jung Hoo, walau Jung Hoo itu pembunuh atau kriminal.


Jung Hoo menyatakan keinginannya yang hanya ingin hidup tenang bersama pacarnya. Ia menyerahkan handphone putih itu yang segera diperiksa oleh Manajer Ahn. Isinya benar-benar video klik dari desa Dugokri. Tetua terlihat puas melihat Jung Hoo berhasil menyabotase kiriman untuk Moon Ho dan memujinya. Jung Hoo tersenyum hormat.


Dae Young pergi ke café dan menyerahkan handphone hitam. Ini adalah handphone yang dikirimkan Kim Jae Yeon dari Rusia. Rupanya Jung Hoo sudah memotong video itu sebelum diberikan pada Tetua. 

Jika handphone putih hanya menunjukkan video klip di desa, handphone hitam itu menunjukkan wajah Kim Jae Yeon yang berkata di kamera. Moon Ho dan Young Shin berpandang-pandangan.


Young Shin akhirnya masuk kamar dan terkejut melihat Jung Hoo sedang duduk di jendela kamarnya. Aww.. senyum mereka itu.. Jung Hoo mengajak Young Shin untuk berkendara di malam hari. Kemana? Kemanapun Young Shin mau.


Di dalam mobil, Jung Hoo mengulurkan tangan, mengisyaratkan Young Shin untuk menggenggam tangannya. Young Shin melakukannya dan tersenyum, dalam hati menyadari kalau ia merasa semua baik-baik saja saat ia menggenggam tangan Jung Hoo. Dan perasaan itu perlahan-lahan menyebar dari tangan ke seluruh tubuhnya. “Satu-satunya tangan yang bisa memberitahuku, ‘sekarang semua sudah baik-baik saja.’”


Jung Hoo membawa Young Shin ke sebuah atap gedung dan memeluknya. Kita mendengar suaranya yang menjawab daftar pertanyaan wawancara. Hal-hal yang ia sukai : tempat yang tinggi, salju pertama, tangan kecil, seprei putih dan rambut itu. Aww… kira-kira siapa ya yang dibicarakan Jung Hoo?


Tentunya bukan Ahjumma atau Moon Ho yang sekarang sedang duduk berhadap-hadapan. Ahjumma sedang kerja, sedangkan Moon Ho lagi berpikir dengan memainkan bolpennya. Krek.. krek.. Maju mundur.. maju mundur. Ahjumma akhirnya berteriak kesal, membuat Moon Ho bengong. Ahjumma yang sudah lama tak kerja di sekitar orang lain, mulai ngomel panjang lebar. Tapi omelan itu berhenti karena handphone hitam itu berbunyi. Rupanya Moon Ho sedang menunggu telepon dari Kim Jae Yoon.

Setelah yakin kalau si penerima telepon adalah Moon Ho, Kim Jae Yoon memberitahukan kalau ia sekarang sedang ada di Dalian, China dan akan segera kembali ke Korea dan minta untuk bertemu di bandara, karena ia hanya transit dan tak punya visa masuk ke Korea.


Manajer Ahn membriefing Sang Soo sekaligus Jung Hoo tentang pengirim video itu. Kim Jae Yoon adalah ahli biokimia keturunan Cina Korea yang bergabung dengan sebuah penelitian yang mengembangkan bakteri hidup. Proyek itu dibiayai oleh Omega, tapi Kim Jae Yoon menghancurkan semua bakteri itu baru-baru ini, menyisakan sedikit bakteri yang kemudian sedang dibawa Kim Jae Yoon ke Korea.


Jung Hoo dan SS mendengarkan ucapan Manajer Ahn sambil saling mendelik. Ha.. kayaknya mereka belum rujuk nih. Ketika Manajer Ahn meninggalkan mereka karena ada email masuk dari Cina, Sang Soo mulai cari keributan dengan Jung Hoo yang telah mempermalukannya selama ini. Ia menampar Jung Hoo yang dengan entengnya mundur, hingga tamparannya mengenai Yoyo. Hahaha.. Yoyo hanya bisa diam kena tampar dan Jung Hoo hanya bisa mengagumi ‘team work’ mereka berdua.


Berita kedatangan Kim Jae Yoon ternyata terendus juga oleh Manajer Ahn yang segera melaporkan pada Tetua yang sedang ada di bar. Tetua tak memerlukan Jae Yoon. Ia hanya membutuhkan bakteri hidup itu.

Perintah Tetua itu tersadap oleh Dae Young yang berjaga di luar. Dae Young juga mendengarkan percakapan Tetua dengan salah satu orang Omega yang mengatakan kalau Omega akan mengadakan rapat untuk membicarakan pergantian dirinya sebagai CEO, karena tak hanya identitas Tetua terungkap, tapi keselamatan pihak-pihak lainnya juga terancam. Tetua jelas marah dan bertanya siapa orang-orang yang mencoba mencari kesempatan dalam kesempitan di situasi seperti ini.


Menurut Ahjumma, Kim Jae Yoon adalah warga negara Cina keturunan Korea yang tak punya visa Korea, sehingga hanya ada satu bandara yang dapat dijadikan transit di Korea selama 120 jam tanpa visa dan hanya satu pesawat dari Dalian yang akan mendarat hari ini. Young Shin mengusulkan untuk menemui Kim Jae Yoon.

Moon Ho langsung menawarinya untuk mewawancarai Jae Yoon, membuat Young Shin girang. Ahjumma heran melihat betapa cerianya mereka berdua padahal Tetua pernah menyuruh preman-premannya kemari. Bahkan seorang Healer saja tak mungkin bisa menghadapi sepasukan preman.

Jadi apa jalan keluarnya? Sejenak berpikir, Moon Ho pun mengusulkan, “Mari kita lakukan siaran langsung. Orang-orang itu tak bisa berbuat jahat jika berita itu disiarkan langsung.” Young Shin mengangguk-angguk setuju sedangkan Ahjumma hanya bisa mendesah melihat kedua orang ini.


Detektif Yoon sedang buang air kecil di toilet dan mendapat telepon. Diangkatlah telepon itu dan kaget karena mendengar suara si penelepon di dalam toilet yang menyuruhnya menutup resleting celananya. Detektif Yoon kaget dan melihat Ahjumma berdiri dan sibuk mengaca. Dan Det. Yoon keliatan lagi dari kaca. Hahaha…  Tapi Detektif Yoon sangat senang melihat sunbae-nya lagi.


Ahjumma menikmati es krim sementara Detektif Yoon menonton video klip di desa Dugokri. Dapat diduga betapa shocknya Detektif Yoon melihat eksperimen seperti itu terjadi di negara mereka. Ahjumma memberitahu kalau Kim Jae Yoon yang merekam kejadian itu dan orang-orang Ahjumma akan menemui Jae Yoon. Ia minta Detektif Yoon untuk membantu orang-orangnya.


Tapi Detektif Yoon butuh jawaban dari Ahjumma sekarang. Benarkah Ahjumma dan Seo Jung Hoo adalah Healer? Ahjumma tak mau menjawab dan gantinya ia akan memberikan alamat 7 hacker yang sudah 5 tahun ini dikejar oleh Detektif Yoon. Detektif Yoon langsung hilang fokus dan tertarik, apalagi Ahjumma berjanji akan memberikan nama asli dan alamat hacker yang membobol Bank Samoh tahun lalu.

Detektif Yoon langsung gugup mendengarnya hingga minum kopi panasnya, yang langsung dimuntahkan kembali (eww..). Ahjumma menambahkan kalau nanti Detektif Yoon akan melihat si Ahn itu, hacker jenius yang bekerja untuk Tetua di bandara nanti. Tapi Detektif Yoon belum puas dan bertanya, “Ada jenis orang yang seharusnya tetap hidup di dunia ini dan ada jenis orang yang lebih baik lenyap dari dunia ini. Seo Jung Hoo, orang itu termasuk jenis yang mana?”


Kita tak mendengar jawaban Ahjumma karena Ahjumma malah menyuapkan es krim ke Detektif Yoon, membuatnya kesal.


Rombongan Manager Ahn sudah tiba di bandara. Sambil menyerahkan earpiece pada Jung Hoo, Manager Ahn memintanya untuk tetap berada di dekat Moon Ho, apalagi Moon Ho sangat mempercayainya.Dan sebelum bertemu dengan Kim Jae Yoon, Manajer Ahn juga meminta Jung Hoo untuk memastikan keberadaan bakteri hidup itu.


Jung Hoo memasang ear piece itu sambil mendekatkan recorder ke arah Manager Ahn. Ia kaget mendengar perintah berikutnya, yaitu membunuh Kim Jae Yoon setelah berhasil mengambil bakteri itu. Manager Ahn mengkoreksi ucapannya. Jung Hoo tak perlu membunuhnya karena ada orang lain yang melakukannya. Ia menunjuk seseorang di belakang. Preman suruhannya. Yang perlu dilakukan Jung Hoo hanyalah membiarkan preman itu mendekati Kim Jae Yoon. Sesederhana itu.

Jung Hoo tak senang mendengar perintah ‘sederhana’ itu. Ia keluar mobil dan disambut oleh Yoyo dengan dorongan di bahu. Hampir saja ia menyerang Yoyo jika Sang Soo tak menenangkan anak buahnya itu.


Double S ternyata bergerak dengan kekuatan penuh. Detektif Yoon cs yang mengintai kedatangan menduga Seo Jung Hoo adalah anggota dari komplotan itu. Detektif Yoon mengawasi mereka dengan muka suram.


Dan kita melihat keempatnya muncul hampir bersamaan, sama seperti akhir episode lalu. Ahjumma membagikan Bluetooth ke Moon Ho dan Young Shin. Dan Jung Hoo memakai miliknya. Whoaa..kedua telinga Jung Hoo memakai bluetooth yang berbeda. Apa nggak pusing, ya?


Moon Ho yang lebih dulu duduk, meminta Jung Hoo untuk duduk di sebelahnya. Jung Hoo duduk di hadapannya dan berkata kalau tak seharusnya mereka kelihatan akrab. Moon Ho meminta Jung Hoo untuk membatalkan rencana mereka karena terlalu bahaya.


Jung Hoo tersenyum dan bertanya apakah memang kebiasaan Moon Ho yang hanya berteori dan setiap saat melakukan simulasi tanpa pernah melakukan praktek di lapangan. Moon Ho kesal, bagaimana Jung Hoo punya pikiran seperti itu. Tapi Jung Hoo memotongnya, “Paman..”

Moon Ho terhenyak dan dengan bibir terkatup ia bertanya apa yang tadi dikatakan Jung Hoo. Tapi Jung Hoo tak mau mengulangnya dan kembali memakai Bluetooth milik Manager Ahn. Aww.. betapa senangnya Moon Ho dipanggil Paman.


Ahjumma memberitahu kalau penumpang dari Dalian akan segera keluar. Young Shin memasang tanda perbaikan di sebuah toilet wanita dan mempersiapkan kamera untuk wawancara. Ahjumma meminta mereka untuk stand by karena Kim Jae Yoon pasti akan menelepon sebentar lagi.

Kemudian Ahjumma mulai bernyanyi Stand By Me.. bara bara.. membuat Jung Hoo malu dan memperingatkannya. Haha.. Young Shin yang juga mendengarnya tertawa geli. Eh.. mereka berdua sama-sama suka nyanyi, ya..


Moon Ho menerima telepon dan Manajer Ahn menyuruh Jung Hoo mendekati Moon Ho dan menguping pembicaraannya. Manajer Ahn juga menegur Jung Hoo untuk lain kali tidak melepaskan bluetoothnya. Jung Hoo mematuhi perintah itu dan mendekati Moon Ho yang sedang janjian dengan Kim Jae Yoon akan keluar. Dengan sedikit sok, Moon Ho berkata kalau Jae Yoon pasti bisa mengenali wajahnya karena ia sangat terkenal.


Ha.. tatapan Manager Ahn itu loh saat mendengar kesombongan Moon Ho. Ia tak tahu kalau Moon Ho sebenarnya tak bicara pada Kim Jae Yoon. Kim Jae Yoon yang sebenarnya sekarang menelepon ke handphone yang sekarang ada di tangan Young Shin.


Young Shin memperkenalkan diri dan memberitahu kalau Moon Ho sudah menunggu di pintu keluar. Tapi ia minta agar Jae Yoo mengabaikan Moon Ho dan mengarahkannya ke toilet tempatnya berada.


Kim Jae Yoon keluar dan melihat Moon Ho menggerakkan jempol padanya. Matanya melebar saat melihat Moon Ho malah menyambut wanita di depannya dan memanggil wanita itu sebagai Kim Jae Yoon-ssi. Tapi ia segera mengikuti instruksi Young Shin dan menyelinap pergi. Anak buah Manajer Ahn tak memperhatikannya karena fokus pada wanita yang dibawa Moon Ho. Sedangkan Jung Hoo mengikuti Kim Jae Yoon yang asli.


Setelah dibawa menjauh, wanita itu menjelaskan kalau ia bukan Kim Jae Yoon dan Moon Ho pura-pura terbelalak, minta maaf karena ia salah mengenali orang.


Kim Jae Yoon masuk ke dalam toilet yang dimaksud dan bertemu dengan Young Shin. Young Shin mengembalikan handphone hitam dan memperkenalkan diri. Jae Yoon menyerahkan bakteri hidup yang terakhir dan flashdisk yang berisi data penelitian mereka. Young Shin meminta kesediaan Jae Yoon untuk wawancara langsung.

Jae Yoon terkejut apalagi wawancara itu dilakukan di toilet. Young Shin minta maaf atas tempat yang tak wajar untuk wawancara dan menarik kembali tawarannya karena terlalu bahaya. Tapi tak terduga, Jae Yoon mengiyakan tawaran itu.


Sementara Jung Hoo berganti dengan pakaian Healer-nya di toilet pria, Moon Ho kembali duduk di ruang tunggu dan membuka laptop. Di kantor, karyawan Someday News sudah siap dan hanya butuh waktu beberapa detik, Moon Ho sekarang bicara melalui laptop yang sekaligus menjadi kamera. Whoaa.. keren.


Sementara gerombolan Double S mencari-cari keberadaan Kim Jae Yoon, Moon Ho menceritakan tentang kasus yang disebut Kengerian di Dugokri yang terjadi September tahun lalu disertai dengan video klip dari Kim Jae Yoon. Seluruh penduduk desa sakit semua dan 5 orang meninggal. Dan ada pihak yang menyatakan kalau hal ini akibat sebuah penelitian.


Video itu berganti dengan wawancara Jae Yoon dengan Young Shin yang mengatakan kalau kelompok penelitian mereka telah menemukan bakteri hidup saat meneliti kualitas air. Dan diam-diam mereka melakukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan sifat racun dalam bakteri sehingga bisa melukai orang.

Apa tujuan dari penelitian itu? Sepengetahuan Jae Yoon, setelah mencemari air seperti itu, ada pihak yang akan menyatakan kalau perusahaan swast yang seharusnya mengelola kualitas air. “Dengan kata lain, privatisasi. Dan hal itu bisa dicapai dengan menggerakkan opini publik.”


Manager Ahn akhirnya melihat tayangan langsung Someday News dan menyuruh semua orang untuk mencari Jae Yoon di setiap toilet wanita. Ia juga menghubungi Jung Hoo dan menyuruhnya untuk segera bertindak. Kalau tidak, Jung Hoo akan tamat riwayatnya.


Jung Hoo mendengarkan hal itu dan bersiap-siap.  Ia kemudian masuk ke toilet wanita, mengagetkan Jae Yoon. Tapi Jung Hoo tak peduli dan membongkar tas Young Shin. Ia menemukan kotak sample bakteri itu. Young Shin tak melawan, tapi sepertinya tak mau menyetujui rencana Jung Hoo. Ia bahkan menolak dan meminta mereka menghentikan hingga di sini saja.


Moon Ho menyaksikan aksi Jung Hoo itu dan bertanya pada Young Shin apa yang sebenarnya terjad. Jung Hoo menggerakkan mulutnya dan bicara tanpa suara pada Young Shin. Ia juga menyelipkan recordernya ke saku Young Shin. Jae Yoon yang tak paham situasi ini lari keluar melarikan diri.


Jung Hoo meraih wanita itu dengan mudah dan membekapnya. Ia berbisik agar Jae Yoon tak menjerit dan menutup kameranya, lagi-lagi berkata tanpa suara pada pacarnya itu,”Apa kau siap?” yang dijawab Young Shin dengan cemberut, “Matilah kau.” Jung Hoo tersenyum melihat Young Shin mengemasi kameranya agar bisa dibawa.


Perlahan, Jung Ho membuka bekapannya dan berbisik, meminta Jae Yoon untuk mulai menjerit. Jung Hoo menyeret Jae Yoon keluar dengan diikuti Young Shin sebagai kameraman. Di luar, ia langsung bertemu dengan gerombolan Manajer Ahn. Ia melemparkan kotak bakteri itu pada Manajer Ahn dan berkata kalau ia berhasil menyelesaikannya.


Manajer Ahn menangkap kotak itu, tapi menyadari kalau Young Shin merekam penyerahan bakteri hidup itu.. Ia menyuruh orang untuk menghancurkan kamera. Jung Hoo langsung melepaskan Jae Yoon dan menyerang Yoyo yang mencoba menyentuh Young Shin.


Tak lama, terjadi dorong-dorongan dan Detektif Yoon muncul. Moon Ho juga muncul dan mengambil alih kamera yang dipegang Young Shin.

Tertatih-tatih, Jae Yoon pergi melarikan diri. Tapi tak semudah itu, karena pria yang ditugaskan untuk membunuhnya ada di hadapannya. Young Shin menyadari hal itu dan memanggilnya, membuat semua orang kembali mengalihkan perhatian pada Jae Yoon lagi.


Jung Hoo, yang juga melihat pria yang membawa suntikan itu, segera berlari mengejar Young Shin. Tapi jaraknya dengan wanita itu masih jauh, maka ia pun mengeluarkan pistol dan mengarahkan pada pria itu. Pria itu mengangkat tangan, menyerah.


Terdengar suara tembakan pistol.

Ohh.. Jung Hoo terdiam, nafasnya memburu dan ia menoleh ke belakang. Detektif Yoon juga mengacungkan pistolnya. Peluru panas itu ternyata dari pistol detektif itu, dan membuat Jung Hoo jatuh terkapar.


Young Shin terbelalak melihat hal ini. Ia terlalu shock untuk bisa menangis.


ABS menyiarkan kejadian di bandara itu dengan penangkapan orang-orang Double S. Min Jae juga menyatakan kalau terjadi percobaan pembunuhan Kim Jae Yoon..Pembunuh bayaran itu disewa oleh CEO Omega Holding, Tetua Park Jong Dae. ABS juga menyiarkan video LA yang ternyata adalah pertemuan antara Tetua dengan dr. Nikolai Kozirof untuk melaksanakan rencana kasus Dugokri. 


Dan di TKP ada satu orang tewas, yaitu pembunuh bayaran dengan nama Park Bong Soo, yang sering menggunakan nama yang berbeda, yang juga merupakan pembunuh dari beberapa kasus lain. Foto yang ditampilkan adalah Park Bong Soo yang asli, yang digunakan Ahjuma untuk memalsukan visa masuk Jung Hoo.


Akhirnya kita melihat secara lengkap apa yang dilakukan Jung Hoo setelah ganti baju. Ia memasukkan kantong darah buatan dan berlatih jika ia tertembak. Rupanya ia sengaja tertembak oleh Detektif Yoon.


Moon Ho memanggil-manggil Jung Hoo, menggoyang-goyangkan tubuh Jung Hoo. Kalau dipanggil tentu harus menyahut, kan? Baru saja Jung Hoo membuka mata, Moon Ho malah menutupi mata Jung Hoo dan mengedipkan matanya pada Detektif Yoon. Detektif Yoon mencibir kesal melihat sandiwara amatiran itu.

Ahh.. begitu ceritanya bagaimana membebaskan Jung Hoo dari tuduhan pembunuhan. Tak lupa Ahjumma mengganti sketsa wajah Jung Hoo di daftar buronan dengan wajah Park Bong Soo yang asli.


Min Jae pulang kantor dan kali ini ada Moon Ho yang menunggunya dengan kopi di tangan. Ia menyapa Min Jae dan mengulurkan kopi padanya. Min Jae memandangi Moon Ho, cukup lama hingga akhirnya ia menerima kopi itu. Moon Ho tersenyum lega dan merangkul Min Jae, membawanya pergi.


Kemudian kita melihat Young Shin yang berkacamata dan bicara pada seseorang. Eh.. Young Shin sudah bisa menyetir! Dan kacamatanya versi putih beningnya kaca mata Jung Hoo. Ia menyerahkan kamera pada pengendara sepeda motor yang melewatinya.


Tepat pada waktunya, ia berhasil menemui seseorang yang saat pengadilan memakai kursi roda tapi sekarang sudah bisa berjalan dengan baik. Tentu saja orang itu tak menjawab dan masuk mobil.


Tapi Young Shin tak khawatir karena pertemuan sesaat itu sudah didokumentasikan. Ia terus berdiri dengan manisnya saat fotografer itu memotretnya berkali-kali.


Jung Hoo menatapnya dalam dan menciumnya. Kali ini terdengar suara Young Shin yang menyatakan hal-hal yang ia sukai: “Suara jepretan kameranya, tangannya yang besar, matanya yang tersenyum dan big hug-nya.”


Saat malam, mereka pun berdua menghabiskan waktu dengan duduk di atap gedung. Young Shin menyatakan hal-hal yang tak disukainya : “Apapun yang membuatku jauh dari yang kusukai.”


Komentar :

Fiuhh.. rasanya kurang, ya.. Bagaimana dengan pertemuan Jung Hoo dengan ibu Young Shin? Sekarang sikap Ayah pada Jung Hoo sudah melunak belum, ya? Pengen liat Jung Hoo dikeroyok oleh Paman-Paman Young Shin yang segambreng. Menghadapi dua aja sudah ngeper, apalagi segudang gitu, ya? Atau jangan-jangan para Paman itu malah memuja Jung Hoo yang ternyata mahir bela diri.
Dan Bagaimana kabar Tetua? Sekretaris Oh? Kim Moon Shik?

Banyak pertanyaan yang berandai-andai. Tapi itulah yang terjadi. Happy ending, tapi kita dibebaska untuk mereka-reka apa yang terjadi setelah ini.


Yang pasti, adegan di akhir episode 20-1 kemunculan terakhir Moon Shik di episode ini. Apakah ia akan masuk penjara? Sepertinya tidak, karena selama ini ia bekerja dengan bersih. Seperti yang Moon Ho ceritakan dulu, pekerjaan kotornya dilakukan oleh Sekretaris Oh, jadi ia tak mungkin bisa masuk penjara.

Penjaranya adalah rumah besar yang ia tinggali sekarang. Penjara yang sangat indah tapi kosong. Rumah tak akan menjadi rumah jika tak ditempati dengan bahagia. Siapa yang bisa membahagiakan Moon Shik? Myung Hee dan Moon Ho. Tapi kepergian Moon Ho pun masih bisa membuatnya normal. Kepergian Myung Hee-lah yang membuatnya berhalusinasi.

Menurut Sekretaris Oh, Moon Shik menjadi tak normal ini hanya setelah sore. Setelah pulang dari kerja, tentunya. Tapi penyakit itu pasti menggerogoti Moon Shik. Yang awalnya hanya sore, pasti merambat ke siang.. siang .. dan pagi.

Apakah Moon Shik jahat? Moon Shik terlalu cinta pada Myung Hee. Jika ia tak patuh pada Tetua, ia tak akan punya uang untuk mengobati Myung Hee. Tapi jika ia patuh, ia akan menjadi seperti sekarang ini. Jadi.. entahlah, saya juga tak bisa menjawabnya pertanyaan jahat enggaknya.
Lantas apa yang sebenarnya Jung Hoo lakukan dengan menjawab pertanyaan di depan kamera itu? Sepertinya ia sedang membuat video perpisahan untuk Young Shin.


Ingat nggak di My Love From Another Star, Do Min Joon juga melakukan interview di setiap akhir episode, kan? Sama seperti Do Min Joon yang mengalami kecemasan akan pergi meninggakan Chun Song Yi di dunia ini sendiri, maka ia menyiapkan video untuk bisa dilihat oleh Song Yi, yang btw, adegan nangis tanpa suaranya itu benar-benar juara.


Jung Hoo pun demikian. Ia tak mungkin membawa Young Shin kabur. Kalaupun Young Shin bersedia, ia tak akan mau membawanya. Ia tahu kalau sisa hidupnya adalah sebagai taruhannya. Ia bisa saja mendekam di penjara atau bahkan mati diracun. Maka inilah kado perpisahan untuk Young Shin.

Dan suara Young Shin yang menutup drama ini sama seperti saat Song Yi ikut wawancara di akhir drama. Keduanya pasti sudah melihat rekaman video itu dan kali ini keduanya melihat dengan bahagia. Karena semua berakhir dengan bahagia.

Song Yi setia menunggu Min Joon di rumah mereka yang baru, dan Young Shin dan Jung Hoo yang mungkin sekarang ada di Pulau Moru-Moru. :))
sumber : www.kutudrama.com

Perkembangan Komputer

1. Perkembangan Teknologi Komputer A.       Abacus                                  Muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di ...