Sinopsis Healer Episode 20 – 2
Karena
Moon Shik sudah seperti itu dan tak bisa dimintai tolong, maka Jung Hoo
pun minta tolong pada Sekretaris Oh. Tapi minta tolong dengan ancaman
handphone Sekretaris Oh yang dulu pernah ia sita. Rupanya nomor telepon
yang disimpan oleh Sekretaris Oh itu menarik. Hhmm.. kira-kira nomor
apa, ya yang membuat Sekretaris Oh terbelalak panik dan berusaha merebut
handphone itu.
Dengan
mudah Sekretaris Oh meraih handphone itu, tapi itu karena Jung Hoo
membiarkannya, agar ia diam-diam bisa menaruh recorder ke saku jas
Sekretaris Oh.
Jung
Hoo ingin bertemu dengan Tetua yang mulanya ditolak oleh Sekretaris Oh.
Tapi ia diantarkan ke bar setelah Jung Hoo menunjukkan alamat paket
dari Rusia itu. Setibanya di bar, Jung Hoo digeledah dulu sebelum
bertemu Tetua. Semua alat komunikasi ia serahkan, kecuali handphone
putih yang katanya adalah barang yang ditunggu-tunggu oleh si orang tua
itu.
Jung
Hoo dipersilakan menemui Tetua. Tapi sebelumnya, Jung Hoo mencengkeram
jas Sekretaris Oh membuat pria itu ketakutan. Saking takutnya,
Sekretaris Oh tak menyadari kalau tangan Jung Hoo masuk ke saku jasnya
dan mengambil kembali alat perekam. Tak lupa Jung Hoo menarik dasi
Sekretaris Oh hingga berantakan. Haha.. tau kalau si sekre ini OCD,
iseng banget si Jung Hoo ini.
Tetua
heran melihat Jung Hoo sangat marah melihat Sekretaris Oh. Sambil
melirik tajam pada sekretaris Oh yang sibuk memperbaiki letak dasinya,
Jung Hoo menjawab kalau ia selalu marah melihat si sekre baik-baik saja
padahal telah membunuh gurunya. Diam-diam ia menempelkan recorder di
bawah meja bar.
Tetua
ingin tahu apa isi paket yang dikirimkan untuk Moon Ho itu. Tapi Jung
Hoo minta agar ia dicabut dari daftar buronan lebih dulu. Ia
mengacungkan handphone yang ia katakan sebagai isi paket itu dan isinya
hanya sebuah video klip warga satu desa terkapar dan muntah-muntah.
Tetua
berkata kalau Jung Hoo bekerja untuknya, tak akan ada seorangpun yang
bisa menyentuh Jung Hoo, walau Jung Hoo itu pembunuh atau kriminal.
Jung
Hoo menyatakan keinginannya yang hanya ingin hidup tenang bersama
pacarnya. Ia menyerahkan handphone putih itu yang segera diperiksa oleh
Manajer Ahn. Isinya benar-benar video klik dari desa Dugokri. Tetua
terlihat puas melihat Jung Hoo berhasil menyabotase kiriman untuk Moon
Ho dan memujinya. Jung Hoo tersenyum hormat.
Dae
Young pergi ke café dan menyerahkan handphone hitam. Ini adalah
handphone yang dikirimkan Kim Jae Yeon dari Rusia. Rupanya Jung Hoo
sudah memotong video itu sebelum diberikan pada Tetua.
Jika
handphone putih hanya menunjukkan video klip di desa, handphone hitam
itu menunjukkan wajah Kim Jae Yeon yang berkata di kamera. Moon Ho dan
Young Shin berpandang-pandangan.
Young
Shin akhirnya masuk kamar dan terkejut melihat Jung Hoo sedang duduk di
jendela kamarnya. Aww.. senyum mereka itu.. Jung Hoo mengajak Young
Shin untuk berkendara di malam hari. Kemana? Kemanapun Young Shin mau.
Di
dalam mobil, Jung Hoo mengulurkan tangan, mengisyaratkan Young Shin
untuk menggenggam tangannya. Young Shin melakukannya dan tersenyum,
dalam hati menyadari kalau ia merasa semua baik-baik saja saat ia
menggenggam tangan Jung Hoo. Dan perasaan itu perlahan-lahan menyebar
dari tangan ke seluruh tubuhnya. “Satu-satunya tangan yang bisa
memberitahuku, ‘sekarang semua sudah baik-baik saja.’”
Jung
Hoo membawa Young Shin ke sebuah atap gedung dan memeluknya. Kita
mendengar suaranya yang menjawab daftar pertanyaan wawancara. Hal-hal
yang ia sukai : tempat yang tinggi, salju pertama, tangan kecil, seprei
putih dan rambut itu. Aww… kira-kira siapa ya yang dibicarakan Jung Hoo?
Tentunya
bukan Ahjumma atau Moon Ho yang sekarang sedang duduk berhadap-hadapan.
Ahjumma sedang kerja, sedangkan Moon Ho lagi berpikir dengan memainkan
bolpennya. Krek.. krek.. Maju mundur.. maju mundur. Ahjumma akhirnya
berteriak kesal, membuat Moon Ho bengong. Ahjumma yang sudah lama tak
kerja di sekitar orang lain, mulai ngomel panjang lebar. Tapi omelan itu
berhenti karena handphone hitam itu berbunyi. Rupanya Moon Ho sedang
menunggu telepon dari Kim Jae Yoon.
Setelah
yakin kalau si penerima telepon adalah Moon Ho, Kim Jae Yoon
memberitahukan kalau ia sekarang sedang ada di Dalian, China dan akan
segera kembali ke Korea dan minta untuk bertemu di bandara, karena ia
hanya transit dan tak punya visa masuk ke Korea.
Manajer
Ahn membriefing Sang Soo sekaligus Jung Hoo tentang pengirim video itu.
Kim Jae Yoon adalah ahli biokimia keturunan Cina Korea yang bergabung
dengan sebuah penelitian yang mengembangkan bakteri hidup. Proyek itu
dibiayai oleh Omega, tapi Kim Jae Yoon menghancurkan semua bakteri itu
baru-baru ini, menyisakan sedikit bakteri yang kemudian sedang dibawa
Kim Jae Yoon ke Korea.
Jung
Hoo dan SS mendengarkan ucapan Manajer Ahn sambil saling mendelik. Ha..
kayaknya mereka belum rujuk nih. Ketika Manajer Ahn meninggalkan mereka
karena ada email masuk dari Cina, Sang Soo mulai cari keributan dengan
Jung Hoo yang telah mempermalukannya selama ini. Ia menampar Jung Hoo
yang dengan entengnya mundur, hingga tamparannya mengenai Yoyo. Hahaha..
Yoyo hanya bisa diam kena tampar dan Jung Hoo hanya bisa mengagumi
‘team work’ mereka berdua.
Berita
kedatangan Kim Jae Yoon ternyata terendus juga oleh Manajer Ahn yang
segera melaporkan pada Tetua yang sedang ada di bar. Tetua tak
memerlukan Jae Yoon. Ia hanya membutuhkan bakteri hidup itu.
Perintah
Tetua itu tersadap oleh Dae Young yang berjaga di luar. Dae Young juga
mendengarkan percakapan Tetua dengan salah satu orang Omega yang
mengatakan kalau Omega akan mengadakan rapat untuk membicarakan
pergantian dirinya sebagai CEO, karena tak hanya identitas Tetua
terungkap, tapi keselamatan pihak-pihak lainnya juga terancam. Tetua
jelas marah dan bertanya siapa orang-orang yang mencoba mencari
kesempatan dalam kesempitan di situasi seperti ini.
Menurut
Ahjumma, Kim Jae Yoon adalah warga negara Cina keturunan Korea yang tak
punya visa Korea, sehingga hanya ada satu bandara yang dapat dijadikan
transit di Korea selama 120 jam tanpa visa dan hanya satu pesawat dari
Dalian yang akan mendarat hari ini. Young Shin mengusulkan untuk menemui
Kim Jae Yoon.
Moon
Ho langsung menawarinya untuk mewawancarai Jae Yoon, membuat Young Shin
girang. Ahjumma heran melihat betapa cerianya mereka berdua padahal
Tetua pernah menyuruh preman-premannya kemari. Bahkan seorang Healer
saja tak mungkin bisa menghadapi sepasukan preman.
Jadi
apa jalan keluarnya? Sejenak berpikir, Moon Ho pun mengusulkan, “Mari
kita lakukan siaran langsung. Orang-orang itu tak bisa berbuat jahat
jika berita itu disiarkan langsung.” Young Shin mengangguk-angguk setuju
sedangkan Ahjumma hanya bisa mendesah melihat kedua orang ini.
Detektif
Yoon sedang buang air kecil di toilet dan mendapat telepon. Diangkatlah
telepon itu dan kaget karena mendengar suara si penelepon di dalam
toilet yang menyuruhnya menutup resleting celananya. Detektif Yoon kaget
dan melihat Ahjumma berdiri dan sibuk mengaca. Dan Det. Yoon keliatan
lagi dari kaca. Hahaha… Tapi Detektif Yoon sangat senang melihat
sunbae-nya lagi.
Ahjumma
menikmati es krim sementara Detektif Yoon menonton video klip di desa
Dugokri. Dapat diduga betapa shocknya Detektif Yoon melihat eksperimen
seperti itu terjadi di negara mereka. Ahjumma memberitahu kalau Kim Jae
Yoon yang merekam kejadian itu dan orang-orang Ahjumma akan menemui Jae
Yoon. Ia minta Detektif Yoon untuk membantu orang-orangnya.
Tapi
Detektif Yoon butuh jawaban dari Ahjumma sekarang. Benarkah Ahjumma dan
Seo Jung Hoo adalah Healer? Ahjumma tak mau menjawab dan gantinya ia
akan memberikan alamat 7 hacker yang sudah 5 tahun ini dikejar oleh
Detektif Yoon. Detektif Yoon langsung hilang fokus dan tertarik, apalagi
Ahjumma berjanji akan memberikan nama asli dan alamat hacker yang
membobol Bank Samoh tahun lalu.
Detektif
Yoon langsung gugup mendengarnya hingga minum kopi panasnya, yang
langsung dimuntahkan kembali (eww..). Ahjumma menambahkan kalau nanti
Detektif Yoon akan melihat si Ahn itu, hacker jenius yang bekerja untuk
Tetua di bandara nanti. Tapi Detektif Yoon belum puas dan bertanya, “Ada
jenis orang yang seharusnya tetap hidup di dunia ini dan ada jenis
orang yang lebih baik lenyap dari dunia ini. Seo Jung Hoo, orang itu
termasuk jenis yang mana?”
Kita tak mendengar jawaban Ahjumma karena Ahjumma malah menyuapkan es krim ke Detektif Yoon, membuatnya kesal.
Rombongan
Manager Ahn sudah tiba di bandara. Sambil menyerahkan earpiece pada
Jung Hoo, Manager Ahn memintanya untuk tetap berada di dekat Moon Ho,
apalagi Moon Ho sangat mempercayainya.Dan sebelum bertemu dengan Kim Jae
Yoon, Manajer Ahn juga meminta Jung Hoo untuk memastikan keberadaan
bakteri hidup itu.
Jung
Hoo memasang ear piece itu sambil mendekatkan recorder ke arah Manager
Ahn. Ia kaget mendengar perintah berikutnya, yaitu membunuh Kim Jae Yoon
setelah berhasil mengambil bakteri itu. Manager Ahn mengkoreksi
ucapannya. Jung Hoo tak perlu membunuhnya karena ada orang lain yang
melakukannya. Ia menunjuk seseorang di belakang. Preman suruhannya. Yang
perlu dilakukan Jung Hoo hanyalah membiarkan preman itu mendekati Kim
Jae Yoon. Sesederhana itu.
Jung
Hoo tak senang mendengar perintah ‘sederhana’ itu. Ia keluar mobil dan
disambut oleh Yoyo dengan dorongan di bahu. Hampir saja ia menyerang
Yoyo jika Sang Soo tak menenangkan anak buahnya itu.
Double
S ternyata bergerak dengan kekuatan penuh. Detektif Yoon cs yang
mengintai kedatangan menduga Seo Jung Hoo adalah anggota dari komplotan
itu. Detektif Yoon mengawasi mereka dengan muka suram.
Dan
kita melihat keempatnya muncul hampir bersamaan, sama seperti akhir
episode lalu. Ahjumma membagikan Bluetooth ke Moon Ho dan Young Shin.
Dan Jung Hoo memakai miliknya. Whoaa..kedua telinga Jung Hoo memakai
bluetooth yang berbeda. Apa nggak pusing, ya?
Moon
Ho yang lebih dulu duduk, meminta Jung Hoo untuk duduk di sebelahnya.
Jung Hoo duduk di hadapannya dan berkata kalau tak seharusnya mereka
kelihatan akrab. Moon Ho meminta Jung Hoo untuk membatalkan rencana
mereka karena terlalu bahaya.
Jung
Hoo tersenyum dan bertanya apakah memang kebiasaan Moon Ho yang hanya
berteori dan setiap saat melakukan simulasi tanpa pernah melakukan
praktek di lapangan. Moon Ho kesal, bagaimana Jung Hoo punya pikiran
seperti itu. Tapi Jung Hoo memotongnya, “Paman..”
Moon
Ho terhenyak dan dengan bibir terkatup ia bertanya apa yang tadi
dikatakan Jung Hoo. Tapi Jung Hoo tak mau mengulangnya dan kembali
memakai Bluetooth milik Manager Ahn. Aww.. betapa senangnya Moon Ho
dipanggil Paman.
Ahjumma
memberitahu kalau penumpang dari Dalian akan segera keluar. Young Shin
memasang tanda perbaikan di sebuah toilet wanita dan mempersiapkan
kamera untuk wawancara. Ahjumma meminta mereka untuk stand by karena Kim
Jae Yoon pasti akan menelepon sebentar lagi.
Kemudian Ahjumma mulai bernyanyi Stand By Me.. bara bara.. membuat
Jung Hoo malu dan memperingatkannya. Haha.. Young Shin yang juga
mendengarnya tertawa geli. Eh.. mereka berdua sama-sama suka nyanyi,
ya..
Moon
Ho menerima telepon dan Manajer Ahn menyuruh Jung Hoo mendekati Moon Ho
dan menguping pembicaraannya. Manajer Ahn juga menegur Jung Hoo untuk
lain kali tidak melepaskan bluetoothnya. Jung Hoo mematuhi perintah itu
dan mendekati Moon Ho yang sedang janjian dengan Kim Jae Yoon akan
keluar. Dengan sedikit sok, Moon Ho berkata kalau Jae Yoon pasti bisa
mengenali wajahnya karena ia sangat terkenal.
Ha..
tatapan Manager Ahn itu loh saat mendengar kesombongan Moon Ho. Ia tak
tahu kalau Moon Ho sebenarnya tak bicara pada Kim Jae Yoon. Kim Jae Yoon
yang sebenarnya sekarang menelepon ke handphone yang sekarang ada di
tangan Young Shin.
Young
Shin memperkenalkan diri dan memberitahu kalau Moon Ho sudah menunggu
di pintu keluar. Tapi ia minta agar Jae Yoo mengabaikan Moon Ho dan
mengarahkannya ke toilet tempatnya berada.
Kim
Jae Yoon keluar dan melihat Moon Ho menggerakkan jempol padanya.
Matanya melebar saat melihat Moon Ho malah menyambut wanita di depannya
dan memanggil wanita itu sebagai Kim Jae Yoon-ssi. Tapi ia segera
mengikuti instruksi Young Shin dan menyelinap pergi. Anak buah Manajer
Ahn tak memperhatikannya karena fokus pada wanita yang dibawa Moon Ho.
Sedangkan Jung Hoo mengikuti Kim Jae Yoon yang asli.
Setelah
dibawa menjauh, wanita itu menjelaskan kalau ia bukan Kim Jae Yoon dan
Moon Ho pura-pura terbelalak, minta maaf karena ia salah mengenali
orang.
Kim
Jae Yoon masuk ke dalam toilet yang dimaksud dan bertemu dengan Young
Shin. Young Shin mengembalikan handphone hitam dan memperkenalkan diri.
Jae Yoon menyerahkan bakteri hidup yang terakhir dan flashdisk yang
berisi data penelitian mereka. Young Shin meminta kesediaan Jae Yoon
untuk wawancara langsung.
Jae
Yoon terkejut apalagi wawancara itu dilakukan di toilet. Young Shin
minta maaf atas tempat yang tak wajar untuk wawancara dan menarik
kembali tawarannya karena terlalu bahaya. Tapi tak terduga, Jae Yoon
mengiyakan tawaran itu.
Sementara
Jung Hoo berganti dengan pakaian Healer-nya di toilet pria, Moon Ho
kembali duduk di ruang tunggu dan membuka laptop. Di kantor, karyawan
Someday News sudah siap dan hanya butuh waktu beberapa detik, Moon Ho
sekarang bicara melalui laptop yang sekaligus menjadi kamera. Whoaa..
keren.
Sementara
gerombolan Double S mencari-cari keberadaan Kim Jae Yoon, Moon Ho
menceritakan tentang kasus yang disebut Kengerian di Dugokri yang
terjadi September tahun lalu disertai dengan video klip dari Kim Jae
Yoon. Seluruh penduduk desa sakit semua dan 5 orang meninggal. Dan ada
pihak yang menyatakan kalau hal ini akibat sebuah penelitian.
Video
itu berganti dengan wawancara Jae Yoon dengan Young Shin yang
mengatakan kalau kelompok penelitian mereka telah menemukan bakteri
hidup saat meneliti kualitas air. Dan diam-diam mereka melakukan
penelitian lanjutan untuk meningkatkan sifat racun dalam bakteri
sehingga bisa melukai orang.
Apa
tujuan dari penelitian itu? Sepengetahuan Jae Yoon, setelah mencemari
air seperti itu, ada pihak yang akan menyatakan kalau perusahaan swast
yang seharusnya mengelola kualitas air. “Dengan kata lain, privatisasi.
Dan hal itu bisa dicapai dengan menggerakkan opini publik.”
Manager
Ahn akhirnya melihat tayangan langsung Someday News dan menyuruh semua
orang untuk mencari Jae Yoon di setiap toilet wanita. Ia juga
menghubungi Jung Hoo dan menyuruhnya untuk segera bertindak. Kalau
tidak, Jung Hoo akan tamat riwayatnya.
Jung
Hoo mendengarkan hal itu dan bersiap-siap. Ia kemudian masuk ke toilet
wanita, mengagetkan Jae Yoon. Tapi Jung Hoo tak peduli dan membongkar
tas Young Shin. Ia menemukan kotak sample bakteri itu. Young Shin tak
melawan, tapi sepertinya tak mau menyetujui rencana Jung Hoo. Ia bahkan
menolak dan meminta mereka menghentikan hingga di sini saja.
Moon
Ho menyaksikan aksi Jung Hoo itu dan bertanya pada Young Shin apa yang
sebenarnya terjad. Jung Hoo menggerakkan mulutnya dan bicara tanpa suara
pada Young Shin. Ia juga menyelipkan recordernya ke saku Young Shin.
Jae Yoon yang tak paham situasi ini lari keluar melarikan diri.
Jung
Hoo meraih wanita itu dengan mudah dan membekapnya. Ia berbisik agar
Jae Yoon tak menjerit dan menutup kameranya, lagi-lagi berkata tanpa
suara pada pacarnya itu,”Apa kau siap?” yang dijawab Young Shin dengan cemberut, “Matilah kau.” Jung Hoo tersenyum melihat Young Shin mengemasi kameranya agar bisa dibawa.
Perlahan,
Jung Ho membuka bekapannya dan berbisik, meminta Jae Yoon untuk mulai
menjerit. Jung Hoo menyeret Jae Yoon keluar dengan diikuti Young Shin
sebagai kameraman. Di luar, ia langsung bertemu dengan gerombolan
Manajer Ahn. Ia melemparkan kotak bakteri itu pada Manajer Ahn dan
berkata kalau ia berhasil menyelesaikannya.
Manajer
Ahn menangkap kotak itu, tapi menyadari kalau Young Shin merekam
penyerahan bakteri hidup itu.. Ia menyuruh orang untuk menghancurkan
kamera. Jung Hoo langsung melepaskan Jae Yoon dan menyerang Yoyo yang
mencoba menyentuh Young Shin.
Tak
lama, terjadi dorong-dorongan dan Detektif Yoon muncul. Moon Ho juga
muncul dan mengambil alih kamera yang dipegang Young Shin.
Tertatih-tatih,
Jae Yoon pergi melarikan diri. Tapi tak semudah itu, karena pria yang
ditugaskan untuk membunuhnya ada di hadapannya. Young Shin menyadari hal
itu dan memanggilnya, membuat semua orang kembali mengalihkan perhatian
pada Jae Yoon lagi.
Jung
Hoo, yang juga melihat pria yang membawa suntikan itu, segera berlari
mengejar Young Shin. Tapi jaraknya dengan wanita itu masih jauh, maka ia
pun mengeluarkan pistol dan mengarahkan pada pria itu. Pria itu
mengangkat tangan, menyerah.
Terdengar suara tembakan pistol.
Ohh..
Jung Hoo terdiam, nafasnya memburu dan ia menoleh ke belakang. Detektif
Yoon juga mengacungkan pistolnya. Peluru panas itu ternyata dari pistol
detektif itu, dan membuat Jung Hoo jatuh terkapar.
Young Shin terbelalak melihat hal ini. Ia terlalu shock untuk bisa menangis.
ABS
menyiarkan kejadian di bandara itu dengan penangkapan orang-orang
Double S. Min Jae juga menyatakan kalau terjadi percobaan pembunuhan Kim
Jae Yoon..Pembunuh bayaran itu disewa oleh CEO Omega Holding, Tetua
Park Jong Dae. ABS juga menyiarkan video LA yang ternyata adalah
pertemuan antara Tetua dengan dr. Nikolai Kozirof untuk melaksanakan
rencana kasus Dugokri.
Dan
di TKP ada satu orang tewas, yaitu pembunuh bayaran dengan nama Park
Bong Soo, yang sering menggunakan nama yang berbeda, yang juga merupakan
pembunuh dari beberapa kasus lain. Foto yang ditampilkan adalah Park
Bong Soo yang asli, yang digunakan Ahjuma untuk memalsukan visa masuk
Jung Hoo.
Akhirnya
kita melihat secara lengkap apa yang dilakukan Jung Hoo setelah ganti
baju. Ia memasukkan kantong darah buatan dan berlatih jika ia tertembak.
Rupanya ia sengaja tertembak oleh Detektif Yoon.
Moon
Ho memanggil-manggil Jung Hoo, menggoyang-goyangkan tubuh Jung Hoo.
Kalau dipanggil tentu harus menyahut, kan? Baru saja Jung Hoo membuka
mata, Moon Ho malah menutupi mata Jung Hoo dan mengedipkan matanya pada
Detektif Yoon. Detektif Yoon mencibir kesal melihat sandiwara amatiran
itu.
Ahh..
begitu ceritanya bagaimana membebaskan Jung Hoo dari tuduhan
pembunuhan. Tak lupa Ahjumma mengganti sketsa wajah Jung Hoo di daftar
buronan dengan wajah Park Bong Soo yang asli.
Min
Jae pulang kantor dan kali ini ada Moon Ho yang menunggunya dengan kopi
di tangan. Ia menyapa Min Jae dan mengulurkan kopi padanya. Min Jae
memandangi Moon Ho, cukup lama hingga akhirnya ia menerima kopi itu.
Moon Ho tersenyum lega dan merangkul Min Jae, membawanya pergi.
Kemudian
kita melihat Young Shin yang berkacamata dan bicara pada seseorang.
Eh.. Young Shin sudah bisa menyetir! Dan kacamatanya versi putih
beningnya kaca mata Jung Hoo. Ia menyerahkan kamera pada pengendara
sepeda motor yang melewatinya.
Tepat
pada waktunya, ia berhasil menemui seseorang yang saat pengadilan
memakai kursi roda tapi sekarang sudah bisa berjalan dengan baik. Tentu
saja orang itu tak menjawab dan masuk mobil.
Tapi
Young Shin tak khawatir karena pertemuan sesaat itu sudah
didokumentasikan. Ia terus berdiri dengan manisnya saat fotografer itu
memotretnya berkali-kali.
Jung
Hoo menatapnya dalam dan menciumnya. Kali ini terdengar suara Young
Shin yang menyatakan hal-hal yang ia sukai: “Suara jepretan kameranya,
tangannya yang besar, matanya yang tersenyum dan big hug-nya.”
Saat
malam, mereka pun berdua menghabiskan waktu dengan duduk di atap
gedung. Young Shin menyatakan hal-hal yang tak disukainya : “Apapun yang
membuatku jauh dari yang kusukai.”
Komentar :
Fiuhh..
rasanya kurang, ya.. Bagaimana dengan pertemuan Jung Hoo dengan ibu
Young Shin? Sekarang sikap Ayah pada Jung Hoo sudah melunak belum, ya?
Pengen liat Jung Hoo dikeroyok oleh Paman-Paman Young Shin yang
segambreng. Menghadapi dua aja sudah ngeper, apalagi segudang gitu, ya?
Atau jangan-jangan para Paman itu malah memuja Jung Hoo yang ternyata
mahir bela diri.
Dan Bagaimana kabar Tetua? Sekretaris Oh? Kim Moon Shik?
Banyak
pertanyaan yang berandai-andai. Tapi itulah yang terjadi. Happy ending,
tapi kita dibebaska untuk mereka-reka apa yang terjadi setelah ini.
Yang
pasti, adegan di akhir episode 20-1 kemunculan terakhir Moon Shik di
episode ini. Apakah ia akan masuk penjara? Sepertinya tidak, karena
selama ini ia bekerja dengan bersih. Seperti yang Moon Ho ceritakan
dulu, pekerjaan kotornya dilakukan oleh Sekretaris Oh, jadi ia tak
mungkin bisa masuk penjara.
Penjaranya
adalah rumah besar yang ia tinggali sekarang. Penjara yang sangat indah
tapi kosong. Rumah tak akan menjadi rumah jika tak ditempati dengan
bahagia. Siapa yang bisa membahagiakan Moon Shik? Myung Hee dan Moon Ho.
Tapi kepergian Moon Ho pun masih bisa membuatnya normal. Kepergian
Myung Hee-lah yang membuatnya berhalusinasi.
Menurut
Sekretaris Oh, Moon Shik menjadi tak normal ini hanya setelah sore.
Setelah pulang dari kerja, tentunya. Tapi penyakit itu pasti
menggerogoti Moon Shik. Yang awalnya hanya sore, pasti merambat ke
siang.. siang .. dan pagi.
Apakah
Moon Shik jahat? Moon Shik terlalu cinta pada Myung Hee. Jika ia tak
patuh pada Tetua, ia tak akan punya uang untuk mengobati Myung Hee. Tapi
jika ia patuh, ia akan menjadi seperti sekarang ini. Jadi.. entahlah,
saya juga tak bisa menjawabnya pertanyaan jahat enggaknya.
Lantas
apa yang sebenarnya Jung Hoo lakukan dengan menjawab pertanyaan di
depan kamera itu? Sepertinya ia sedang membuat video perpisahan untuk
Young Shin.
Ingat
nggak di My Love From Another Star, Do Min Joon juga melakukan
interview di setiap akhir episode, kan? Sama seperti Do Min Joon yang
mengalami kecemasan akan pergi meninggakan Chun Song Yi di dunia ini
sendiri, maka ia menyiapkan video untuk bisa dilihat oleh Song Yi, yang
btw, adegan nangis tanpa suaranya itu benar-benar juara.
Jung
Hoo pun demikian. Ia tak mungkin membawa Young Shin kabur. Kalaupun
Young Shin bersedia, ia tak akan mau membawanya. Ia tahu kalau sisa
hidupnya adalah sebagai taruhannya. Ia bisa saja mendekam di penjara
atau bahkan mati diracun. Maka inilah kado perpisahan untuk Young Shin.
Dan
suara Young Shin yang menutup drama ini sama seperti saat Song Yi ikut
wawancara di akhir drama. Keduanya pasti sudah melihat rekaman video itu
dan kali ini keduanya melihat dengan bahagia. Karena semua berakhir
dengan bahagia.
Song
Yi setia menunggu Min Joon di rumah mereka yang baru, dan Young Shin
dan Jung Hoo yang mungkin sekarang ada di Pulau Moru-Moru. :))